Halaman

Selasa, 22 Desember 2009

ALAT ALAT LABORATORIUM

Untuk mendukung pelaksanaan percobaan dan pengamatan karakteristik dari suatu rangkaian maka diperlukan peralatan tambahan. Disamping modul praktikum, keberadaan peralatan ini ternyata sangat penting karena tanpa adanya peralatan ini maka percobaan tidak akan bisa dilakukan. Peralatan tersebut antara lain :


Meja praktikum

Meja praktikum merupakan sarana utama praktikum berlangsung. Di meja ini tersedia berbagai modul pendukung praktikum, mulai dari catu daya hingga generator sinyal. Masing masing modul disusun berupa panel-panel dengan antarmuka yang mudah dilepas dan disambung. Masing masing panel dilengkapi dengan sekring pengaman.


Mulai dari kiri adalah panel pengaman yang berfungsi sebagai saklar utama yang mengaktifkan meja. Panel ini dilengkapi juga dengan Mini Circuit Breaker (MCB) yang berfungsi sebagai pengaman gangguan misalnya beban arus berlebih atau orang tersetrum. Panel selanjutnya yaitu sumber tegangan 3 fasa, sumber tegangan AC variabel, sumber tegangan DC, sumber tegangan AC terisolasi, generator sinyal dan terakhir adalah catu daya AC 220 V.


Sumber tegangan AC variabel menggunakan transformator variabel yang bisa digunakan untuk menghasilkan tegangan AC dengan range mulai 0 s/d 250 V. Di panel ini dilengkapi juga dengan kuprox atau penyearah gelombang penuh.


Sumber tegangan DC merupakan regulator tegangan linier yang mampu menghasilkan tegangan DC mulai dari -15 s/d +15 V. Pada panel ini terdapat indikator berupa LED yang akan menyala jika arus yang diberikan ke beban melewati batas. Karena catu daya ini menggunakan rangkaian regulator linier maka arus yang bisa diberikan tidak terlalu besar. Pada panel juga terdapat sekring untuk pengaman. Sumber tegangan AC terisolasi merupakan sumber tegangan AC 220 V yang diisolasi dari sumber tegangan PLN dengan trafo isolasi.


Generator sinyal bisa menghasilkan sinyal dalam bentuk sinus, segitiga dan kotak dengan tegangan puncak ke puncak mulai dari 0 s/d 20 Vpp. Frekuensinya bisa diatur mulai dari 0 s/d 22 KHz. Terdapat 3 sumber yang bisa digunakan untuk menghasilkan tegangan sesuai dengan jangkauan sinyal yang ingin dihasilkan, yaitu 0-20 Vpp, 20 dB, dan 40 dB. Sehingga panel ini bisa digunakan untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat keakuratan sampai ke orde milivolt! Tetapi kelemahan dari generator sinyal ini adalah tidak mempunyai peraga digital untuk menampilkan nilai frekuensi sehingga kita hanya bisa sepenuhnya mengandalkan alat ukur lain untuk memastikan nilai frekuensi yang dihasilkan.


Catu daya AC digunakan untuk mensuplai catu ke peralatan yang memerlukan catu daya sendiri seperti osiloskop atau Curve Tracer. Catu daya disini tidak dilengkapi sekring dan sepenuhnya mengandalkan MCB sebagai pengamannya.


Osiloskop

Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.


Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.


Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.


Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Hal hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :

  1. Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan(digroundkan).Disamping untuk keamanan hal ini juga untuk mengurangi noise dari frekuensi radio atau jala jala.
  2. Memastikan probe dalam keadaan baik.
  3. Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.

Tombol-tombol yang terdapat di panel osiloskop antara lain :

  • Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
  • Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
  • Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
  • Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
  • Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
  • Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)
  • AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
  • Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
  • Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.

Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan menggunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div ( satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div ( satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms ) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka perlu disetel dengan potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti Volt/div dan time/div. Atau kalau pada gambar osiloskop diatas berupa potensio dengan label "var"


Multimeter

Untuk mengukur besaran listrik secara langsung digunakan multimeter yang didalamnya terdapat voltmeter, amperemeter dan ohmmeter sekaligus.


Ada dua macam multimeter yang dipakai selama percobaan yaitu multimeter analog dan digital. Hasil pembacaan multimeter biasanya lebih teliti karena nilai besaran yang terukur langsung ditampilkan pada display, sehingga kita tidak perlu memperkirakan lagi, sedangkan pada multimeter analog kita akan menemui kesulitan dalam pembacaan hasil pengukuran terutama jika sensitivitasnya kurang. Selain itu pada multimeter analog, penyimpangan / pergerakan jarum penunjuknya sering tidak stabil dan jarum berosilasi sehingga pembacaan tidak akurat. Untuk mengunakan multimeter ini kita tinggal menyetel agar sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk mengukur arus maka tombol diarahkan ke amperemeter, untuk pengukuran tegangan tombol di voltmeter dan pengukuran resistansi tombol di ohmmeter. Perlu diperhatikan agar multimeter berada dalam keadaan off saat pertama kali dihubungkan dengan sumber tegangan, setelah terhubung barulah multimeter di-on kan. Pada multimeter terdapat beberapa skala dengan range yang berbeda yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita.


Curve Tracer

Alat ini dipakai untuk melihat grafik karakteristik dari perangkat semikonduktor terutama diode dan transistor.

Prinsip kerja alat ukur ini sederhana yaitu adanya tiga terminal yang bisa dihubungkan ke perangkat semikonduktor. Terminal C (biasanya dihubungkan ke kolektor) terhubung ke resistor variabel Rv dan catu daya Vcc yang juga variabel. Terminal B berupa sumber arus konstan yang bisa dibisa diatur berapa besar arus setiap stepnya. Step merupakan kelipatan arus terkecil. misal 1 uA per step berarti terminal ini memberi arus konstan 1uA, 2uA, 3uA dst. Terminal E (biasanya dihubungkan ke emitor) terhubung ke ground. Untuk melihat grafik karakteristik maka output curve tracer dihubungkan ke osiloskop, dan pada osiloskop ditampilkan grafik y fungsi x.


Function Generator

Dalam pelaksanaan praktikum, masing-masing percobaan mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sesuai dengan prosedur yang adalah satunya adalah sinyal masukan (input) yang harus diberikan pada rangkaian. Sinyal masukan ini dapat berbeda-beda tergantung pada percobaan yang dilakukan, seperti misalnya sinyal dalam bentuk sinus, segitiga , atau persegi. Untuk menghasilkan sinyal tersebut, dalam praktikum digunakan sebuah alat yang disebut function generator.


Function generator ini bisa menghasilkan sinyal dalam bentuk sinus, segitiga dan kotak dengan tegangan puncak ke puncak mulai dari 0 s/d 20 Vpp. Frekuensinya bisa diatur mulai dari 0 s/d 22 KHz. Prinsip kerjanya hampir sama dengan panel generator sinyal pada meja praktikum. Pada beberapa jenis, alat ini memiliki display/ peraga digital yang berupa seven segment untuk menampilkan besar frekuensi yang kita gunakan sehingga kita dapat mengatur sesuai dengan yang kita butuhkan. Sinyal keluaran function generator portable lebih stabil dibandingkan dengan sinyal dari generator sinyal pada meja praktikum. Untuk menggunakannya, pertama-tama atur factor pengali sesuai dengan kebutuhan kita,lalu putar tombol frekuensi dan amplitudo untuk mendapatkan nilai yang diinginkan.

Kamis, 17 Desember 2009

LAPORAN EKSPERIMEN

Agar orang lain mengetahui apa yang kita lakukan besrta hasilnya, maka wajib bagi kita menuliskan laporan hasil eksperimen yang telah kita laksanakan. Sebuah laporan eksperimen haruslah ditulis dengan jelas, tetapi tidak perlu berpanjang-panjang. Pilihlah bahasa yang tepat dengan kalimat-kalimat yang efektif dan efisien.

Walaupun ada berbagai versi dalam penulisan laporan, tetapi eksperimen sebaknya berisi komponen-komponen berikut :

Ø Judul

Ø Tujuan

Ø Peralatan

Ø Teori singkat

Ø Cara pelaksanaan

Ø Hasil eksperimen dan perhitungan

Ø Kesimpulan


I. Judul

Judul sebaiknya dibuat singkat. Judul merupakan identifikasi ataupun bagian terpenting dari apa yang kita lakukan dalam eksperimen. Misalnya pengukuran percepatan gravitasi bumi dengan benda jatuh bebas, judulnya dapat kita sebutkan “Benda Jatuh Bebas” atau “Pengukuran Percepatan Gravitasi” saja.

II. Tujuan

Dibagian ini dituliskan dengan lengkap tujuan dari eksperimen. Misalnya untuk contoh pengukuran percepatan gravitasi diatas dapat kita tuliskan tujuan sebagai berikut :

1. Menentukan besarnya percepatan gravitasi dengan benda jatuh bebas.

2. Memeriksa kebenaran rumus : h = 1/2 gt2.

III. Peralatan

Sebutkan semua peralatan yang diperlukan bersama spesifikasinya. Mengambil contoh benda jatuh bebas di atas, kita sebutkan :

1. Stopwatch (tuliskan merk dan ketelitian ukurnya)

2. Bola baja (sebutkan diameter dan massanya)

3. Penggaris (sebutkan panjang dan skala terkecilnya)

4. Dan seterusnya.

IV. Teori

Di bagian ini, tuliskan secara singkat tetapi lengkap tentang teoriyang berkenaan dengan eksperimen yang dilakukan. Bila perlu lengkapi dengan gambar atau diagram. Tuliskan rumus yang dipakai bersama buktinya.

V. Cara Pelaksanaan

Dalam bagian ini tuliskan secara berurutan apa yang kita laksanakan dan bagaimana melaksanakannya. Biasanya bagian ini dimulai dengan memasang peralatan eksperimen dan kemudian baru bagaimana eksperimen dilakukan.

VI. Hasil Eksperimen dan Perhitungan

Dibagian ini dituliskan kembali hasil eksperimen yang telah dilaksanakan. Lakukan perhitungan dengan rumus-rumus yang terdapat dalam teori. Bila diminta membuat grafik, buatlah dengan menggunakan kertas milimeter. Lengkapi perhitungan dengan teori ralat. Tuliskan hasil akhir eksperimen baik berupa angka maupun komentar lainnya. Hasil akhir yang berupa angka harus menyertakan ralat mutlak dan ralat nisbi.

VII.Kesimpulan

Buatlah kesimpulan yang Anda peroleh dari eksperimen ini. Kesimpulan yang bersifat khusus (setidaknya menurut pandangan saudara) mungkin akan berguna bagi orang lain.

Rabu, 16 Desember 2009

Cara Promosi Blog

Setelah selesai membuat blog, hal yang tak kalah pentingnya adalah mempromosikan blog milik anda pada dunia ramai. Apa gunanya membuat blgo kalau isinya tentang curhatan hati, puisi, cerpen, ferleksi dan opini anda yang tidak dibaca oleh orang lain, bukan??

Nah, disini saya akan memberitahukan langkah-langkah mempromosikan blog anda sebagai berikut :

Daftarkan blog Anda ke berbagai direktori blog (blog directory). Sedikitnya, daftarkan di tiga blog directory terbesar dan terpopuler, yaitu :

a. http://technorati.com

b. http://feeburner.com

c. http://blogdigger.com

Ikuti seluruh petunjuk pada ketiga blog directory tersebut ketika mendaftar. Blog-blog directory ini nantinya secara otomatis akan mengirim data blog dan posting-posting anda ke berbagai search engine, termasuk tiga search engine besar yaitu http://google.com, http://msn.com, http://yahoo.com.

Link-trade

Link Exchange atau Tukar Link Ajak teman anda yg memiliki blog untuk saling tukar link. Link URL anda di blog dia, dan jangan lupa anda juga memasukkan link blog teman anda tsb. di blog anda. Dalam dunia blog, ini disebut juga dg istilah BLOGROLL. Dan blogroll ini salah satu penyebab cepatnya popularitas blog di seluruh dunia, mengalahkan website yg biasa.Blogroll atau link-exchange tidak harus melalui permintaan, bisa juga dg saling suka rela. Umpamanya, ada seseorang blogger (pemilik blog) yg memasang link Anda di blog dia, apabila Anda tahu, maka Anda juga “berkewajiban” menambah link blog dia di blog Anda. Apabila tidak, maka akan dicap sebagai “blogger pelit”. Di dunia maya pun, sebagaimana di dunia nyata, orang pelit akan selalu terelienasi. Dengan kata lain sedikit “Tamunya”, he... :)

Nah, bagaimana cara mengetahui ada yg mengelink blog Anda? Caranya mudah: tulis di kotak http://technorati.com/search alamat blog Anda atau blog siapa saja yg ingin Anda ketahui. Contoh blog ini, http://afatih.wordpress.com, setelah itu tekan search, anda akan tahu siapa saja yg ngelink ke blog tersebut.

Sebagai langkah pertama ‘proyek’ tukar link, Anda bisa mencoba dg memasang link blog http://idereza.blogspot.com di sidebar blog Anda. Dalam waktu tidak lama, alamat blog Anda akan tampil di blognya.

Berkunjung ke blog lain

Untuk menambah teman untuk diajak blogroll, sempatkan berkunjung ke blog2 lain, dan berkomentar di bukutamu atau tagboard mereka atau berkomentar di tulisan mereka sambil jangan lupa memasang alamat blog Anda di blog mereka. Dalam waktu tidak lama, mereka akan “bertamu balik” ke “rumah” atau blog Anda.

Aktivitas posting

Usahakan sedikitnya satu kali posting setiap harinya. Posting yg teratur di blog, akan membuat tamu datang secara t eratur juga.

Alamat blog di signature email

Tulis alamat blog Anda di signature email. Sehingga setiap anda menulis email ke pribadi atau ke milis, alamat blog anda akan selalu muncul, dan “menggoda” orang untuk berkunjung. Memposting ringkasan tulisan di blog Anda ke milis juga akan sangat menggoda member milis untuk datang ke blog Anda.


Setelah membuat blog dan memposting tulisan, curhat, puisi dan cerpen serta diari Anda, cobalah tiga hari kemudian cek blog Anda di http://technorati.com/search, pakai kata kunci nama Anda atau link Anda seperti http://kolom-mario.blogspot.com (pemakaian http://.. ini perlu untuk membentuk link). Apabila masih belum muncul di technorati.com, berarti ada setting-an blog Anda yg perlu diperbaiki. Ikuti petunjuk sbb:

  1. Log-in ke http://blogger.com dan masukkan id dan password seperti biasa;
  2. Klik judul blog Anda;
  3. Klik “setting”, trus klik “publishing”
  4. Di bagian paling bawah ada menu “notify weblogs.com” pilih “yes”.
  5. Klik “Save Settings” dan “republish”. Selesai. Jangan lupa, menu “comments” dibikin publik supaya orang mudah memberi komentar.
  6. Caranya: Klik “Setting”, trus klik “comments”. Di “settings comments” ini ada berbagai pilihan, pilih sbb:
  • Comments –> pilih “show”;
  • Who can comment? –> pilih “anyone”;
  • Comments default for comments –> pilih “New Posts have comments” Backlinks show
  • Show comment in pop up window? –> pilih “yes”
  • Show Word verification for comments? –> pilih “yes”
  • Enable comment moderation? –> pilih “no”
  • Show profile images on comments? –>pilih “yes”
  • Comment notification address –> isi dg email anda.Terakhir, klik “Save"
  • Settings” dan “Republish”.

Selesai.

Selasa, 15 Desember 2009

Konversi Satuan Ukuran

Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hati yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga terkecil :

km = Kilo Meter
hm = Hekto Meter
dam = Deka Meter
m = Meter
dm = Desi Meter
cm = Centi Meter
mm = Mili Meter

A. Konversi Satuan Ukuran Panjang
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh :

- 1 km sama dengan 10 hm
- 1 km sama dengan 1.000 m
- 1 km sama dengan 100.000 cm
- 1 km sama dengan 1.000.000 mm
- 1 m sama dengan 0,1 dam
- 1 m sama dengan 0,001 km
- 1 m sama dengan 10 dm
- 1 m sama dengan 1.000 mm

B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Contohnya :

- 1 kg sama dengan 10 hg
- 1 kg sama dengan 1.000 g
- 1 kg sama dengan 100.000 cg
- 1 kg sama dengan 1.000.000 mg
- 1 g sama dengan 0,1 dag
- 1 g sama dengan 0,001 kg
- 1 g sama dengan 10 dg
- 1 g sama dengan 1.000 mg

C. Konversi Satuan Ukuran Luas
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 = m pangkat 2).

- 1 km2 sama dengan 100 hm2
- 1 km2 sama dengan 1.000.000 m2
- 1 km2 sama dengan 10.000.000.000 cm2
- 1 km2 sama dengan 1.000.000.000.000 mm2
- 1 m2 sama dengan 0,01 dam2
- 1 m2 sama dengan 0,000001 km2
- 1 m2 sama dengan 100 dm2
- 1 m2 sama dengan 1.000.000 mm2

D. Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3 = m pangkat 3).

- 1 km3 sama dengan 1.000 hm3
- 1 km3 sama dengan 1.000.000.000 m3
- 1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000 cm3
- 1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000.000 mm3
- 1 m3 sama dengan 0,001 dam3
- 1 m3 sama dengan 0,000000001 km3
- 1 m3 sama dengan 1.000 dm3
- 1 m3 sama dengan 1.000.000.000 mm3

Cara Menghitung :
Misalkan kita akan mengkonversi satuan panjang 12 km menjadi ukuran cm. Maka untuk merubah km ke cm turun 5 tingkat atau dikalikan dengan 100.000. Jadi hasilnya adalah 12 km sama dengan 1.200.000 cm. Begitu pula dengan satuan ukuran lainnya. Intinya adalah kita harus melihat tingkatan ukuran serta nilai pengali atau pembaginya yang berubah setiap naik atau turun tingkat/level.

Satuan Ukuran Lain :

A. Satuan Ukuran Panjang
- 1 inch / inchi / inc / inci = sama dengan = 25,4 mm
- 1 feet / ft / kaki = sama dengan = 12 inch = 0,3048 m
- 1 mile / mil = sama dengan = 5.280 feet = 1,6093 m
- 1 mil laut = sama dengan = 6.080 feet = 1,852 km

1 mikron = 0,000001 m
1 elo lama = 0,687 m
1 pal jawa = 1.506,943 m
1 pal sumatera = 1.851,85 m
1 acre = 4.840 yards2
1 cicero = 12 punt
1 cicero = 4,8108 mm
1 hektar = 2,471 acres
1 inchi = 2,45 cm

B. Satuan Ukuran Luas
- 1 hektar / ha / hekto are = sama dengan = 10.000 m2
- 1 are = sama dengan = 1 dm2
- 1 km2 = sama dengan = 100 hektar

C. Satuan Ukuran Volume / Isi
1 liter / litre = 1 dm3 = 0,001 m3

D. Satuan Ukuran Berat / Massa
- 1 kuintal / kwintal = sama dengan = 100 kg
- 1 ton = sama dengan = 1.000 kg
- 1 kg = sama dengan = 10 ons
- 1 kg = sama dengan = 2 pounds

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger